Kamis, 11 April 2013

Efek Redenominasi Rupiah



Efek Redenominasi Rupiah
Sempat saya baca wacana Bank Indonesia akan menghilangkan tiga angka nol di belakang rupiah. Kebijakan ini disebut dengan Redenominasi. Kabarnya, redenominasi masih akan dibahas lebih lanjut di pengajuan Rancangan Undang-undang Redenominasi  di Komisi XI (Komisi Keuangan) DPR. Coba bayangkan, kalau redenominasi benar dilaksanakan semua serba simple. Beli bakso cuma Rp. 7, bayar parkir di pinggir jalan cuma Rp. 1, hahaha
Tapi tau nggak sih, nantinya bakalan banyak orang Indonesia turun pangkat. Lho, gimana bisa terjadi? Bisa dong, orang yang punya harta milyaran yang biasanya disebut milyader, nantinya jadi jutawan. Para jutawan di negeri ini, kalau sudah redenominasi jadi ribuwan, hahaha
Bayangin lagi, kalau beli pulsa yang saat ini senilai Rp. 5000 terus kita cek pulsa bunyinya, “Sisa pulsa yang Anda miliki adalah senilai lima ribu rupiah.” Tapi kalau udah redenominasi begini jadinya, “Sisa pulsa yang Anda miliki adalah senilai lima rupiah.” (Buat apaan tuh, Rp. 5 kalau sekarang ,wkwkwk)
Kita sebagai rakyat sepatutnya mendukung program pemerintah. Nantinya kalau redenominasi jadi diberlakukan, semoga bisa membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia. Jaya Indonesiaku!

Sabtu, 06 April 2013

Karangan Persuasi

AYO GAPAI IMPIAN
Oleh Slamet Zarkasih


          Impian, sebuah kata gambaran masa depan. Impian adalah suatu hal yang ingin digapai oleh seseorang, melengkapi sebuah kehidupan, memberi arahan bagi pemimpinya dalam bertindak. Bagaimana bisa hidup tanpa adanya impian? Tak ada impian tak ada semangat, tak ada semangat tak ada tindakan, tak ada tindakan tak ada hidup.
          Lalu, kapan seseorang mulai menciptakan ilusi nyata penyemangat hidupnya itu? Kapan impian mulai muncul? Impian sebenarnya muncul sejak masa kanak-kanak. Pada saat itu seorang anak mulai memiliki impian yang sederhana, seperti i ngin memiliki sebuah mainan, ingin bisa bersepeda, dsb. Tetapi sebuah mimpi yang sesungguhnya muncul saat seorang manusia beranjak dewasa/remaja. Pada masa ini sebuah impian benar-benar menjadi motivasi. Mereka tidak hanya bermimpi, tetapi sampai pada tahap menindaki mimpinya itu. Misalnya pada kasus anak SMA mereka mulai memilih jurusan bidang studinya, mulai memikirkan sekolah tinggi mana yang cocok untuk menjemput mimpinya itu, dan mulai mempertimbangkan benar-benar resiko dan manfaat dari langkah yang mereka ambil.
          Selanjutnya, bagaimana cara mewujudkan impianmu? Bahkan banyak sekali orang yang tak tahu langkah awal untuk meraih mimpi itu. Pada kalangan pelajar seperti kita, langkah awal yang mutlak yaitu tekun belajar. Usaha seorang pelajar adalah belajar. Bisa jadi prestasi adalah salah satu impian kita. Maka dari itu belajar adalah faktor dasar dalam menjemput impian. Kemudian, terus mencoba dan mencoba. Tentu doa sangat berpengaruh dalam mencapai kesuksesan. Dan faktor paling fundamental adalah percaya, percaya jika kita akan memperoleh cita-cita tersebut. Siapa lagi yang akan percaya jika pemimpinya juga ragu?
Oleh karena itu, kita sebagai orang yang masih punya semangat hidup, punya beribu-ribu mimpi, jangan biarkan impian tersebut hanya menjadi sebuah hiasan dalam khayalan. Nyatakan impian itu, belajar dengan sungguh-sungguh sebagai tugas dan kebutuhan utama seorang pelajar dan raih masa depan yang gemilang.